Proposal Penelitian
PERAN KOMUNIKASI MEDIA MASSA (RRI) DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN
INFORMASI BAGI MASYARAKAT
(Studi Kasus
Masyarakat di Kecamatan Johan Pahlawan)
Skripsi
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Program Studi (S-1) Ilmu Komunikasi
Oleh :
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH – ACEH BARAT
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis senantiasa panjatkan
kepada Allah SWT . karena atas petunjuk dan kehendaknya, penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi dalam rangka untuk pengajuan skripsi yang akan
di seminarkan, sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan pada program
strata satu (s-1) fakultas ilmu social dan
Maka dengan ini munculnya ide dalam
mengankat permasalahan dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa apa yang
terkandung didalam proposal ini bukanlah hal yang baru, meski demikian penulis
yakin bahwa yang diangkat merupakan fenomena dimasyarakat. Dalam keranngka
tersebut banyak hal yang penulis hadapi namun berkat bantuan,bimbingan,
dorongan dari berbagai pihak sehingga dapat terwujud sebagaimana adanya.
Oleh
karena itu, penulis dengan tulus menyampaikan penghargaan dan terimakasih
kepada bapak Said Fadhlain, S.IP selaku penasehat akademis dan Junaidi, S. Sos sebagai
kepala jurusan program studi ilmu komunikasi. Dengan ketulusan dan kesabaran
beliau memberikan dorongan, arahan, koreksi serta wawasan yang luas, sehinga
proposal skripsi ini dapat terwujud.
Selanjudnya
penghargaan dengan penuh rasa hormat penulis sampaikan kepada ibunda dan ayahda
penulis dan dengan penuh kesabaran dan kasih sayangnya membimbing dan
mengajarkan untuk mengenal dunia dan sekitarnya, dari usia belia hinga tumbuh
dewasa. Semoga ini bakti penulis kepada
semua untuk bangsa dan Negara.
Penulis dengan ini sngat menyadari
sebagai manusia yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan wajar kiranya penulisan ini
terdapat kekurangan, mekipun demikian semoga tulisan ini dapat berguna bagi
pendidikan kedepan dan khususnya pada program study ilmu komunikasi.
Akhirnya
hanya kepada Allah penulis kembalikan segalanya dan semoga Allah SWT. Meridoi
semua kegiatan kita. Amin
Meulaboh,19 /3/2012
HAMDANI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radio merupakan salah
satu media komunikasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini
sebagai media massa, radio mempunyai sifat yg khas yang dapat menjadi kelebihan dan keunggulan dalam menyampaikan pesan
kepada masyarakat. Radio bersifat auditif terbatas pada suara atau bunyi yang
menerpa pada indra. Karnanya tidak menuntut khalayak memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut
kemampuan melihat, melainkan hanya kemampuan untuk mendengarkan. Begitu sederhananya
untuk menikmati sajian radio. Seperti
yang dikemukakan oleh Frank Jefkins
mengenai karakteristik media radio yang menguntungkan (1996 : 101) yaitu:
a. Murah
b. Waktu
transmisi tidak terbatas
c. Suara
manusia dan music
d. Tidak
memerlukan perhatian terfokus
e. Teman
setia
Media
dan masyarakat adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan, karena media
tumbuh dan berkembang seiring dengan timbulnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya informasi. Pertumbuhan media massa saat ini sangat cepat, hal ini juga
disertai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat.
Penyiaran Radio yang pada saat ini banyak diminati berbagai kalangan usia,
pendidikan dan kelas social sebagai alat penghubung dalam kehidupan sehari-hari
sangat berpengruh dalam kehidupan social. Radio menurut J.Schupan yang dikutip
kembali oleh niken Widiastuti (1992 : 3). “Radio adalah alat untuk melayani tiga tujuan; memelihara,
memperluas, dan melancarkan kebudayaan. Ini perlu diperhatikan dengan munculnya
nilai, walaupun nilai penyiarannya pada masyarakat tidak dapat mencapai
keseimbangan dan kestabilan”. Selain berfungsi sebagai media informasi, hiburan, dan pendidikan
radio berfungsi sebagai alat yang memancarkan kebudayaan. Kebudayaan merupakan
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Media radio berfungsi sebagai media
penyampaian informasi yang mencakup ideology, norma, seni, ilmu pengetahuan dan
agama (suemarjan 1990 : 189).
Perkembangan
radio saat ini di Indonesia sudah sangat
berkembang, baik itu stasiun radio yang berskala nasional maupun local, hal itu
pula yang memperketat persaingan dalam memenuhi
kebutuhan akan suatu informasi bagi masyarakat umum. Di era industrialisasi informasi seperti sekarang ini begitu
pentingnya media massa terhadap kemajuan masyarakat. Sebuah media massa dapat
menyampaikan informasi yang dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat
tanpa batas waktu tertentu, sehingga kapanpun masyarakat dapat menikmatinya.
“media merupakan industry yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan
kerja, barang, dan jasa, serta menghidupkan industry lain yang terkait, media
juga merupakan industry tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang
menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi social lain
nya”(Mc Quail, 1987 : 3).
Perkembangan
radio saat ini di Nangroe Aceh Darulsalam sudah sangat berkembang, ini terbukti
dengan banyak beberapa radio local dan nasional. Adapun radio local yang masih
mengudara di Aceh Barat/Meulaboh diantaranya: fas fm, delka,matahari dll.
Dengan penyajian informasi yang semakin beragam antara satu stasiun dengan
stasiun lain nya, masing- masing stasiun berusaha menjadi yang terdepan dalam
menyajikan berita dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan
bagi masyarakat.
Dari
latar belakang yang ada, maka penulis mengadakan penelitian di Radio Republik
Indonesia (RRI) Aceh Barat untuk mengetahui “PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RRI)
DALAM MEMENUHI TINGKAT KEBUTUHAN IN FORMASI DAN HIBURAN. (studi kasus masyarakat kota meulaboh)
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah
RRI dapat memenuhi tingginya kebutuhan informasi dan hiburan bagi masyarakat?
2. Bagaimana
bentuk program acara RRI dalam hal memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan?
3. Bagaimana
persepsi masyarakat terhadap program-program acara RRI ?
1.2 Tujuan Penelitian
1. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat di
Indonesia.
2. Mendeskripsikan
atau menggambarkan tentang format RRI Meulaboh dalam menjalankan fungsinya
sebagai media massa.
1.3 Manfaat Penelitian
Dari
penelitian yang dilakukan ini muncul dua kegunaan penelitian yaitu: kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis, sehingga memungkinkan penelitian ini menjadi
suatu acuan dan pemecahan masalah dari penelitian.
1.3.1
kegunaan
teoritis
a.
kegunaan teoritis dari penelitian
ini diharapkan menjadi suatu pengembangan ilmu komunikasi, dalam konteks
komunikasi massa. Khususnya radio dalam memenuhi kebutuhan informasi dan
hiburan bagi masyarakat.
b.
Menambah pengetahuan pembaca dan
menjadi sarana ilmiah dalam memahami radio.
1.3.2
kegunaan
praktis
a. Bagi
peneliti
Kegunaan bagi peneliti sebagai
pengalaman yang snagat berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang telahpeneliti
dapatkan selama masa perkuliahan dan diharapkan berguna untuk meningkatkan
wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya media massa (radio). dan juga sebagai
salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada
program studi Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar.
b. Universitas
Kegunaan penelitian ini diharapkan menjadi bahan literature maupun referensi bagi
mahasiswa fisip dan mahasiswa program studi ilmu komunikasi, yg melakukan
penelitian pada kajian yang serupa yang berkaitan dengan komunikasi massa
(radio). Bagaimana sebuah stasiun radio dalam memenuhi kebutuhan informasi dan
hiburan bagi masyarakat.
c. Lembaga
1. Kegunaan
penelitian ini sebagai evaluasi bagi RRI Meulaboh dalam meningkatkan kinerja
guna terpenuhinya informasi dan hiburan yang sangat dibutuhkan masyarakat
pantai barat selatan khususnya. Sehingga program-prongam acara yang disiarkan
semakin berkualitas, bermanfaat, dan punya daya tarik tersendiri.
2. Sebagai
masukan kepada radio RRI demi kemajauan radio tersebut kedepan.
1.4.1
Sistematika
Penulisan
Supaya memudahkan dalam
penelitian, maka disusunlah pembahasan sebagai berikut:
·
Bab I Pendahuluan.
Dalam
bab ini, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika pembahasan.
·
Bab II Tinjauan Pustaka.
Dalam
bab ini, penulis membagi dalam empat sub bab, Pertama
berisi tinjauan tentang radio
dan perkembangannya, Kedua berisi tentang siaran radio, Ketiga berisi tinjauan tentang produksi siaran. Keempat berisi tinjauan manajemen
·
Bab III Metode Penelitian.
Dalam bab ini, berisi
tentang pendekatan dan jenis penelitian, subjek penelitian, jenis dan sumber
data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
dan teknik keabsahan data.
·
Bab IV Hasil dan Pembahasan.
Dalam bab ini, dsiuraikan mengenai pembahasan masalah tentang hasil penelitian yang
berusaha menjawab rumusan masalah yang akan digambarkan secara singkat, serta
dikemukakan, juga
tentang saran-saran demi kemajuan Pemda Aceh Barat.
·
Bab V Penutup.
Dalam
bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.1
Radio
dan Perkembangannya
Menurut
Bachtiar(2006:105) radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi. Di
radio ini muncul proses komunikasi antara penyampaian pesan atau komunikator
dengan yang menerima pesan atau komunikan melalui media dalam hal ini adalah
radio.
Radio menurut
Masduki(1996:15)adalah media auditif(hanya bisa didengar), tetapi murah
merakyat, dan bisa dibawa dan didengar dimana saja.
Menurut
J.B Wahyudi, definisi radio adalah pemencaran gelombang elektromagnetik yang
membawa muatan signal suara yang dibentuk dari microphone, kemudian pancaran
ini diterima system antenna yang diteruskan ke pesawat penerima (radio) dan
signal radio itu diubah kembali menjadi suara atau audio dalam
loudspeaker(wahyudi 1994:16)
Maka dapatlah dipahami
bahwa radio merupakan penyebaran informasi secara elektromagnetik yang bersifat
audio. Kesimpulan dari definisi diatas adalah radio mengunakan salah satu alat
komunikasi massa yang mengunakan medium signal suara dan signal tersebut dapat
diterima dari pesawat melalui suatu proses dan dapat didengar dimana saja.
Pendengar radio adalah, anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan lanjut
usia bisa mendengar radio kapanpun dan dimanapun.
Radio
merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk
mengakses informasi. Radio pertama kali ditemukan oleh Marconi pada tahun 1896,
pada awalnya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita
ataupun untuk kepentingan negaraan secara umum. Radio public atau komersil baru
muncul pada tahun 1920-an, sejak itu perkembangannya berkembang pesat. Radio
merupakan sumber infor masi, perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas,
hingga propaganda politik dan ideology.
Perkembangan
radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Belanda, Jepang, massa
kemerdekaan dan zaman orde baru dan radio siaran disebut sebagai “The fifth
Estate” atau memiliki kekuasaan kelima dengan lima kekuatan yaitu; fungsi
control social, memberikan informasi menghibur, mendidik serta melakukan
kegiatan persuasive.
Radio siaran memiliki
gaya penyiaran sendiri atau yang disebut radio
siaran style, yaitu:
·
Imajinatif, pesan yang disampaikan
kepada khalayak hanya mengandalkan pendengaran, sehingga menimbulkan imajinsi
khalayak, selain itu pesan yang disampaikan hanya besifat selintas maka dapat
membangkitkan imajinasi.
·
Audiotori, karna sifat pesan yang hanya
mengadalkan pendegaran, maka harus dikemas dan semenarik mungkin.
·
Sifat radio yang akrab dan intim,
umumnya radio didengar saat kita sedang mengerjakan sesuatu
·
Materi siaran
Tahun
1960, merupakan era reformasi politik yang muncul suatu peraturan baru bagi
keberadaan radio di Indonesia yang membatasi radio, pada tahun 1970 radio
swasta disahkan oleh pemerintah, pada tahun 1990 jumlah stasiun radio yang ada
di Indonnesia meningkat karena perusahaan atau orang konglomerasi banyak
mendirikan radio menyiarkan kepentingan mereka. Dan tahun 2000 juga mulai
berkembang radio komunitas.
1.2
Siaran
Radio
siaran
radio merupakan kombinasi yang mengunakan symbol audio (suara) yang disiarkan
dari stasiun pemancar radio dan diterima khalayak dari pesawat penerima. Dalam
mempersiapkan acara radio harus memperhatikan bebberapa factor yang menentukan
efektifitasan siaran tersebut, yaitu;
1. factor
situasi nasional atau lingkungan
2. cara
atau metode penyampaian
3. materi
siaran itu sendiri
Penyiar radio merupakan seseorang yang
bertugas membawakan suatu acara karenanya seorang penyiar dituntut memiliki
keahlian yaitu komunikastif, interaktif, serta kreatif dalam membawakan acara
agar acara yang dibawakan dapat menarik perhatian pendengar, sikap penyiar yang
baik yaitu:
1. Sopan
diudara sesuai dengan kebutuhan pendengar
2. Mampu
menghargai waktu
3. Tanggung
jawab dan rendah hati
4. Tidak
menggurui
Dari segi bahasa dan penuturan seorang
penyiar harus memiliki vokal yang jelas pandai memilih kata yang relevan dan
actual dengan acara, pandai berimprovisasi, menyesuaikan gaya penyiaran dengan
acara yang dibawakan serta inovatif, selain itu penyiar juga harus memilki
wawasan, yaitu:
1. Memiliki
latar belakang dan pendidikan yang memadai
2. Bersifat
terbuka
3. Menerima
kritik
4. Wawasan
yang ditampilkan relevan dengan acara yang dibawakan, actual, serta menyuguhkan
informasi segar ke pendengar
1.2.1
Produksi
Siaran
Produksi siaran merupakan ketrampilan memadukan
wawasan kreatif dan mengoprasian peralatan produksi, produk siaran merupakan
dari suatu stasiun radio yang merupakan hasil kerja tim sehingga perlu dukungan
dan kekompakan.
Progam
siaran banyak serta beragam kemasannya, yaitu:
1. Berita
iformasi, dapat berupa siaran langsung dan tunnda
2. Iklan,
harus dapat mengandug unsure yg menarik pendengar, berisi informasi, dorongan
untuk berubah dan harapan.
3. Jinggel,
merupakan gabungan music dan kata yang mengindetifikasikan kebutuhan stasiun
radio
4. Talk
show, seni berbicara dan wawancara
5. Infotainment
Keungulan siaran radio yaitu:
1. Materi
sesuai pendengar actual
2. Kemasan
acara interaktif memikat
3. Penempatan
waktu jam siar utama
4. Pembawaan
yang kreatif
5. Interaksi
dan partisipasi pendengar
Pogram
acara harus dikemas semenarik mungkin agar meningkatkan minat khalayak untuk
mendengarkan, syarat pogram acara yang baik, yaitu:
2
Sesuai sasaran
3
Harus utuh
4
Kemasan berfariasi
5
Orisinil
6
Kualitas baik
7
Bahasa sederhana
Selain memiliki beragam manfaat, radio
juga memiliki kelemahan diantaranya:
1.
Mudah tergangu oleh cuaca
2.
Komunikasinya berlangsung satu arah
3.
Terlalu cepat
4.
Kurang autentik
5.
Memilki khalayak yang beragam
6.
Tidak mendetail karna komunikasinya
hanya disampaikan secara lisan
7.1
Manajemen
Radio
Manajemen adalah rangkaian
dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan mengunakan/ mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain.
Pelaku kegiatan menejemen dikenal dengan istilah manajer. Tujauan kegiatan
menejemen adalah uatuk mengetaui apakah pembangunan dan implementasi kegiatan
radio dapat direcanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehinga rencana bisnis
penyiaran radio dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Fungsi fundamental
proses penyiaran radio adalah perencanaan kegiatan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian penyiaran yang dilaksanakan, aspek utama dalam
kegiatan menejemen penyiaran radio adalah teknik penyiaran radio yang
dilaksanakan, pemasaran, keuangan, organisasi dan lingkungan.
7.2
Program
Acara
Kata
program berasal dari bahasa inggris “programme” yang berarti acara atau
rencana, program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaraan untuk
memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang
sangat luas program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audien
tertrik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program
dapat dianalogkan dengan produk. Dalam sebuah persaingan radio, dibutuhkan
ide-ide kreatif dalam bentuk penyajian atau pun dalam membawakan acara
tersebut. Menurut Darmanto(1998;87) acara radio dibedakan menjadi dua bentuk :
a. On Air
On Air adalah acara-acara
yang penyampaiannya melalalui udara atau mengunakan stasiun radio itu sendiri
sebagai medianya.
b. Off Air
Off Air adalah
acara-acara yang diselenggarakan stasiun radio melalui kegiatan-kegiatan yang
besifat lapangan atau mengunakan komunikasi tatap muka antara pihak radio
dengan pendengar.
Pemograman merupakan peranan yang sangat penting di
stasiun radio, dapat dipahami bahwa setiap stasiun radio haruslah mempunyai
format yang jelas. Format radio merupakan ciri khas dari stasiun radio itu
sendiri dalam menentukan khalayaknya. Produksi acara adalah mentransfer
kata-kata kedalam suara, untuk menjadi hasil nyata dari ide-ide. Ini adalah
kreasi seni audio dengan mengkombinasikan suara, music, dan kata-kata menjadi
suatu paket acara untuk disiarkan(widiastuti 1992:18) kutipan dari claude hall.
Dalam memproduksi sebuah acara media radio berpedoman pada naskah yang dibuat secara
khusus untuk setiap program acara. Sebagai sebuah industry, radio mempunyai
hasil produksi berupa jasa siaran atau lebih dikenal dengan program acara. Dari
jenis-jenis program acara yang disiarkan siaran radio dibedakan menjadi tiga,
yaitu Darmanto(1998;35) ;
a.
Siaran kata adalah segala siaran yang
isinya dilukiskan dengan kata-kata seperti artikel, dialog, berita dan
lain-lain sebagai materi utama bersifat hiburan, pendidikan dan penerangan.
b.
Siaran music adalah segala siaran yang
materi utamanya music dan lagu-lagu yang bersifat hiburan.
c.
Siaran iklan adalah segala siaran yang
berfungsi sebagai informasi komersial.
Setiap stasiun radio akan selalu menyuguhkan acara
yang berkualitas untuk dikonsumsi oleh khalayak. Siaran yang berkualitas, baik
dan benar menurut JB wahyudi(1994;5)
a.
Siaran yang berkualitas adalah siaran
yang audio visualnya prima
b.
Siaran yang baik adalah siaran yang isi
pesannya bersifat informative, edukatif, persuasive, akumulatif, dan stimulatif
serta sejalan dengan ideology, norma, etika, estetika dan nilai yang berlaku.
c.
Siaran yang benar adalah siaran yang isi
pesannya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medianya.
7.3
Hipotesis
Setiap
penelitian memerlukan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau
menyoroti sebuah masalah untuk itu perlu memuat kerangka teori yang memuat
pokok-pokok pikiran yang mengambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan
disoroti(nawawi,1995:39). Radio mendapat julukan ‘kekuasaan kelima’ atau The
Fifth estate, setelah pers dianggap sebagai ‘kekuasaan keempat’ dan tiga
lembaga lainya adalah eksekutif, legislative dan yudikatif. Ada tiga factor
yang mendukung mengapa radio dijuluki kekuasaan kelima, yaitu :
a. Radio
siaran bersifat langsung
Makna
langsung sebagai sifat radio siaran ialah bahwa suatu pesan yang akan disiarkan
dapat dilakukan tanpa proses yang rumit.
b. Radio
siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
Bagi
radio tidak ada jarak dan waktu; begitu suatu pesan diucapkan oleh seorang
penyiar atau orator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak. Bagi
radio tidak apa juga jarak ruang, bagai manapun jauhnya sasaran yang dituju
radio dapat mencapai nya.
c. Radio
siaran memiliki daya tarik
Terdapat
tiga unsure yang menjadi daya tarik radio siaran, yaitu :
·
Kata-kata lisan (spoken words)
·
Musik (music)
·
Efek suara (sound effect)
Dengan dihiasi music dan didukung
dengan, seperti suara bintang, hujan atau badai, mobil atau pesawat dan
lain-lain, suatu acara yang disajikan radio menjadi hidup. Berdasarkan sifat
pendengar radio yang hiterogen, pribadi, aktif dan selektif, itu harus
dipergunakan :
·
Kata-kata yang umum dan yang lazim
dipakai
·
Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan
·
Kata-kata yang mengesankan
·
Pengulangan kata-kata yang penting
·
Susunan kalimat yang logis, (onong, 1983
: 93)
Radio sebagai salah satu lembaga
penyiaran di Indonesia merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran
penting dalam kehidupan social, budaya, politik dan ekonomi, memiliki kebebasan
dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan, serta control social dan perekat social. Perlu ada aturan
jugayang mengatur dan mengawasi lembaga penyiaran yang ada, dalam undang-undang
No.32 tahun 2002 terdiri dari 64 pasal.secara umumnya, dalam UU tentang
penyiaran ini menyatakan bahwa siaran yang dipancarkan dan diterima secara
bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan
pendapat, sikap dan prilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung
jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila budaya, kepribadian dan kesatuan
bangsa.
BAB
III
1.1
Metodologi
Penelitian
Daftar
Pustaka
Berlo,
D.K. 1960. The Process of Communication. New
York:
Holt Rinehart and Winston Inc.
Effendi,
O. U. (1998). Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar
Maju.
Hardjito.
2001. Pola Hubungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemasyarakatan
Internet: Suatu Survei Motif
Pemanfaatan
Internet Siswa SMU dan SMK DKI Jakarta.
Program
Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Hunter,
C.D. 1997. Uses and Gratification of Project
Aqora.<http://wwwasc.upenn.edu/usr/chunter/
aqora_uses/>
Katz,
E., J.G. Blumler, and M. Gurevitch. 1974. Utilization
of
mass communication by the individual, The Uses
of
Mass Communication, Current Persepectives on The
Gratification
Research. Vol. 3 p 19-32, Chapter 1.
McQuail,
D. 1991. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Jakarta:
Erlangga.
Moris,
M. and C. Ogan. 1996. The internet as mass medium.
http://www.ascuse.
org/jeme/ vol11/issue4/moris.html
Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
Elektronika.
2001. Indikator Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Tahun 2001. Jakarta: Pusat Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi Informasi dan Elektronika. Badan
Pengkajian
dan Penerapan Teknologi. <http://www.
apjii.or.id/dokumentasi/arsip/indikator/siti2001.pdf>
Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
Elektronika.
2002. Indikator Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Tahun 2002. Jakarta: Pusat Pengkajian dan
Penerapan
Teknologi Informasi dan Elektronika. Badan
Pengkajian
dan Penerapan Teknologi. <http://www.
apjii.or.id/dokumentasi/arsip/indikator/siti2002.pdf>
Rahmat,
J. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja
PT
Rosdakarya.
Singarimbun,
M. dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: LP3ES.
hy salam kenal
BalasHapusaq icha, ummm berasa dapet pencerahan saat persiapan diri mau ujian seminar proposal nanti, iseng-iseng cari alasan mengenai the five estate radio, muncul postingan dari km... izin ya, buat jadu acuan juga
daannn... berharap juga kita bisa sharing2... lebih tepatnya icha berharap juga bimbingan sama km ^-^
hy,,,,juga....!!!!!!!!!
BalasHapusiya gak papa.....sama2 belajar.
lisa kuliah dimana? Prodinya apa?