Jumat, 08 Juni 2012


Proposal Penelitian

PERAN KOMUNIKASI MEDIA MASSA (RRI) DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI BAGI MASYARAKAT
(Studi Kasus Masyarakat di Kecamatan Johan Pahlawan)
Skripsi


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial  Program Studi (S-1) Ilmu Komunikasi


Oleh :

HAMDANI





FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH – ACEH BARAT
2012

KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah,  puji syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT . karena atas petunjuk dan kehendaknya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dalam rangka untuk pengajuan skripsi yang akan di seminarkan, sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan pada program strata satu (s-1)   fakultas ilmu social dan
            Maka dengan ini munculnya ide dalam mengankat permasalahan dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa apa yang terkandung didalam proposal ini bukanlah hal yang baru, meski demikian penulis yakin bahwa yang diangkat merupakan fenomena dimasyarakat. Dalam keranngka tersebut banyak hal yang penulis hadapi namun berkat bantuan,bimbingan, dorongan dari berbagai pihak sehingga dapat terwujud sebagaimana adanya.
Oleh karena itu, penulis dengan tulus menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada bapak Said Fadhlain, S.IP selaku penasehat akademis dan Junaidi, S. Sos sebagai kepala jurusan program studi ilmu komunikasi. Dengan ketulusan dan kesabaran beliau memberikan dorongan, arahan, koreksi serta wawasan yang luas, sehinga proposal skripsi ini dapat terwujud.
Selanjudnya penghargaan dengan penuh rasa hormat penulis sampaikan kepada ibunda dan ayahda penulis dan dengan penuh kesabaran dan kasih sayangnya membimbing dan mengajarkan untuk mengenal dunia dan sekitarnya, dari usia belia hinga tumbuh dewasa. Semoga ini bakti penulis kepada  semua untuk bangsa dan Negara.
            Penulis dengan ini sngat menyadari sebagai manusia yang tidak terlepas dari kesalahan  dan kekhilafan wajar kiranya penulisan ini terdapat kekurangan, mekipun demikian semoga tulisan ini dapat berguna bagi pendidikan kedepan dan khususnya pada program study ilmu komunikasi.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis kembalikan segalanya dan semoga Allah SWT. Meridoi semua kegiatan kita. Amin

Meulaboh,19 /3/2012

HAMDANI



















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Radio merupakan salah satu media komunikasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa, radio mempunyai sifat yg khas yang dapat menjadi  kelebihan dan keunggulan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Radio bersifat auditif terbatas pada suara atau bunyi yang menerpa pada indra. Karnanya tidak menuntut khalayak  memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan hanya kemampuan untuk mendengarkan. Begitu sederhananya untuk menikmati sajian  radio. Seperti yang dikemukakan oleh Frank  Jefkins mengenai karakteristik media radio yang menguntungkan (1996 : 101) yaitu:
a.      Murah
b.      Waktu transmisi tidak terbatas
c.       Suara manusia dan music
d.      Tidak memerlukan perhatian terfokus
e.       Teman setia
                   Media dan masyarakat adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan, karena media tumbuh dan berkembang seiring dengan timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi. Pertumbuhan media massa saat ini sangat cepat, hal ini juga disertai dengan kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat. Penyiaran Radio yang pada saat ini banyak diminati berbagai kalangan usia, pendidikan dan kelas social sebagai alat penghubung dalam kehidupan sehari-hari sangat berpengruh dalam kehidupan social. Radio menurut J.Schupan yang dikutip kembali oleh niken Widiastuti (1992 : 3). “Radio adalah  alat untuk melayani tiga tujuan; memelihara, memperluas, dan melancarkan kebudayaan. Ini perlu diperhatikan dengan munculnya nilai, walaupun nilai penyiarannya pada masyarakat tidak dapat mencapai keseimbangan dan kestabilan”. Selain berfungsi sebagai  media informasi, hiburan, dan pendidikan radio berfungsi sebagai alat yang memancarkan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Media radio berfungsi sebagai media penyampaian informasi yang mencakup ideology, norma, seni, ilmu pengetahuan dan agama (suemarjan 1990 : 189).
                   Perkembangan radio saat ini  di Indonesia sudah sangat berkembang, baik itu stasiun radio yang berskala nasional maupun local, hal itu pula yang memperketat persaingan dalam  memenuhi kebutuhan akan suatu informasi bagi masyarakat umum. Di era industrialisasi  informasi seperti sekarang ini begitu pentingnya media massa terhadap kemajuan  masyarakat. Sebuah media massa dapat menyampaikan informasi yang dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa batas waktu tertentu, sehingga kapanpun masyarakat dapat menikmatinya. “media merupakan industry yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa, serta menghidupkan industry lain yang terkait, media juga merupakan industry tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi social lain nya”(Mc Quail, 1987 : 3).
                   Perkembangan radio saat ini di Nangroe Aceh Darulsalam sudah sangat berkembang, ini terbukti dengan banyak beberapa radio local dan nasional. Adapun radio local yang masih mengudara di Aceh Barat/Meulaboh diantaranya: fas fm, delka,matahari dll. Dengan penyajian informasi yang semakin beragam antara satu stasiun dengan stasiun lain nya, masing- masing stasiun berusaha menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita dan hiburan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan bagi masyarakat.
                   Dari latar belakang yang ada, maka penulis mengadakan penelitian di Radio Republik Indonesia (RRI) Aceh Barat untuk mengetahui “PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RRI) DALAM MEMENUHI TINGKAT KEBUTUHAN IN FORMASI DAN HIBURAN.  (studi kasus masyarakat kota meulaboh)


1.1   Rumusan Masalah
                  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah RRI dapat memenuhi tingginya kebutuhan informasi dan hiburan bagi masyarakat?
2.      Bagaimana bentuk program acara RRI dalam hal memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan?
3.      Bagaimana persepsi masyarakat terhadap program-program acara RRI ?

1.2   Tujuan Penelitian
1.      Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat di Indonesia.
2.      Mendeskripsikan atau menggambarkan tentang format RRI Meulaboh dalam menjalankan fungsinya sebagai media massa.

1.3   Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan ini muncul dua kegunaan penelitian yaitu: kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, sehingga memungkinkan penelitian ini menjadi suatu acuan dan pemecahan masalah dari penelitian.

1.3.1        kegunaan teoritis
a.      kegunaan teoritis dari penelitian ini diharapkan menjadi suatu pengembangan ilmu komunikasi, dalam konteks komunikasi massa. Khususnya radio dalam memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan bagi masyarakat.
b.      Menambah pengetahuan pembaca dan menjadi sarana ilmiah dalam memahami radio.

1.3.2        kegunaan praktis
a.       Bagi peneliti
Kegunaan bagi peneliti sebagai pengalaman yang snagat berharga dalam mengaplikasikan ilmu yang telahpeneliti dapatkan selama masa perkuliahan dan diharapkan berguna untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya media massa (radio). dan juga sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar.
b.      Universitas
Kegunaan penelitian ini diharapkan menjadi bahan literature maupun referensi bagi mahasiswa fisip dan mahasiswa program studi ilmu komunikasi, yg melakukan penelitian pada kajian yang serupa yang berkaitan dengan komunikasi massa (radio). Bagaimana sebuah stasiun radio dalam memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan bagi masyarakat.
c.       Lembaga
1.      Kegunaan penelitian ini sebagai evaluasi bagi RRI Meulaboh dalam meningkatkan kinerja guna terpenuhinya informasi dan hiburan yang sangat dibutuhkan masyarakat pantai barat selatan khususnya. Sehingga program-prongam acara yang disiarkan semakin berkualitas, bermanfaat, dan punya daya tarik tersendiri.
2.      Sebagai masukan kepada radio RRI demi kemajauan radio tersebut kedepan.
1.4.1        Sistematika Penulisan
Supaya memudahkan dalam penelitian, maka disusunlah pembahasan sebagai berikut:
·         Bab I         Pendahuluan.
Dalam bab ini, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika  pembahasan.

·         Bab II        Tinjauan Pustaka.
Dalam bab ini, penulis membagi dalam  empat sub bab, Pertama berisi tinjauan tentang radio dan perkembangannya, Kedua berisi tentang siaran radio, Ketiga berisi tinjauan tentang produksi siaran. Keempat berisi tinjauan manajemen

·         Bab III      Metode Penelitian.
Dalam bab ini, berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, subjek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data.
·         Bab IV      Hasil dan Pembahasan.
Dalam bab ini, dsiuraikan mengenai pembahasan masalah tentang  hasil penelitian yang berusaha menjawab rumusan masalah yang akan digambarkan secara singkat, serta dikemukakan, juga tentang saran-saran demi kemajuan Pemda Aceh Barat.
·         Bab V        Penutup.
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1     Radio dan Perkembangannya
Menurut Bachtiar(2006:105) radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi. Di radio ini muncul proses komunikasi antara penyampaian pesan atau komunikator dengan yang menerima pesan atau komunikan melalui media dalam hal ini adalah radio.
Radio menurut Masduki(1996:15)adalah media auditif(hanya bisa didengar), tetapi murah merakyat, dan bisa dibawa dan didengar dimana saja.
Menurut J.B Wahyudi, definisi radio adalah pemencaran gelombang elektromagnetik yang membawa muatan signal suara yang dibentuk dari microphone, kemudian pancaran ini diterima system antenna yang diteruskan ke pesawat penerima (radio) dan signal radio itu diubah kembali menjadi suara atau audio dalam loudspeaker(wahyudi 1994:16)
Maka dapatlah dipahami bahwa radio merupakan penyebaran informasi secara elektromagnetik yang bersifat audio. Kesimpulan dari definisi diatas adalah radio mengunakan salah satu alat komunikasi massa yang mengunakan medium signal suara dan signal tersebut dapat diterima dari pesawat melalui suatu proses dan dapat didengar dimana saja. Pendengar radio adalah, anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan lanjut usia bisa mendengar radio kapanpun dan dimanapun.
Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio pertama kali ditemukan oleh Marconi pada tahun 1896, pada awalnya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun untuk kepentingan negaraan secara umum. Radio public atau komersil baru muncul pada tahun 1920-an, sejak itu perkembangannya berkembang pesat. Radio merupakan sumber infor masi, perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas, hingga propaganda politik dan ideology.
Perkembangan radio di Indonesia dimulai dari zaman penjajahan Belanda, Jepang, massa kemerdekaan dan zaman orde baru dan radio siaran disebut sebagai “The fifth Estate” atau memiliki kekuasaan kelima dengan lima kekuatan yaitu; fungsi control social, memberikan informasi menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasive.
Radio siaran memiliki gaya penyiaran sendiri atau yang disebut radio siaran style, yaitu:
·         Imajinatif, pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya mengandalkan pendengaran, sehingga menimbulkan imajinsi khalayak, selain itu pesan yang disampaikan hanya besifat selintas maka dapat membangkitkan imajinasi.
·         Audiotori, karna sifat pesan yang hanya mengadalkan pendegaran, maka harus dikemas dan semenarik mungkin.
·         Sifat radio yang akrab dan intim, umumnya radio didengar saat kita sedang mengerjakan sesuatu
·         Materi siaran

Tahun 1960, merupakan era reformasi politik yang muncul suatu peraturan baru bagi keberadaan radio di Indonesia yang membatasi radio, pada tahun 1970 radio swasta disahkan oleh pemerintah, pada tahun 1990 jumlah stasiun radio yang ada di Indonnesia meningkat karena perusahaan atau orang konglomerasi banyak mendirikan radio menyiarkan kepentingan mereka. Dan tahun 2000 juga mulai berkembang radio komunitas.

1.2         Siaran Radio
siaran radio merupakan kombinasi yang mengunakan symbol audio (suara) yang disiarkan dari stasiun pemancar radio dan diterima khalayak dari pesawat penerima. Dalam mempersiapkan acara radio harus memperhatikan bebberapa factor yang menentukan efektifitasan siaran tersebut, yaitu;
1.      factor situasi nasional atau lingkungan
2.      cara atau metode penyampaian
3.      materi siaran itu sendiri
Penyiar radio merupakan seseorang yang bertugas membawakan suatu acara karenanya seorang penyiar dituntut memiliki keahlian yaitu komunikastif, interaktif, serta kreatif dalam membawakan acara agar acara yang dibawakan dapat menarik perhatian pendengar, sikap penyiar yang baik yaitu:
1.      Sopan diudara sesuai dengan kebutuhan pendengar
2.      Mampu menghargai waktu
3.      Tanggung jawab dan rendah hati
4.      Tidak menggurui
Dari segi bahasa dan penuturan seorang penyiar harus memiliki vokal yang jelas pandai memilih kata yang relevan dan actual dengan acara, pandai berimprovisasi, menyesuaikan gaya penyiaran dengan acara yang dibawakan serta inovatif, selain itu penyiar juga harus memilki wawasan, yaitu:
1.      Memiliki latar belakang dan pendidikan yang memadai
2.      Bersifat terbuka
3.      Menerima kritik
4.      Wawasan yang ditampilkan relevan dengan acara yang dibawakan, actual, serta menyuguhkan informasi segar ke pendengar

1.2.1        Produksi Siaran
Produksi siaran merupakan ketrampilan memadukan wawasan kreatif dan mengoprasian peralatan produksi, produk siaran merupakan dari suatu stasiun radio yang merupakan hasil kerja tim sehingga perlu dukungan dan kekompakan.
Progam siaran banyak serta beragam kemasannya, yaitu:
1.      Berita iformasi, dapat berupa siaran langsung dan tunnda
2.      Iklan, harus dapat mengandug unsure yg menarik pendengar, berisi informasi, dorongan untuk berubah dan harapan.
3.      Jinggel, merupakan gabungan music dan kata yang mengindetifikasikan kebutuhan stasiun radio
4.      Talk show, seni berbicara dan wawancara
5.      Infotainment

Keungulan siaran radio yaitu:
1.      Materi sesuai pendengar actual
2.      Kemasan acara interaktif memikat
3.      Penempatan waktu jam siar utama
4.      Pembawaan yang kreatif
5.      Interaksi dan partisipasi pendengar
Pogram acara harus dikemas semenarik mungkin agar meningkatkan minat khalayak untuk mendengarkan, syarat pogram acara yang baik, yaitu:
2          Sesuai sasaran
3          Harus utuh
4          Kemasan berfariasi
5          Orisinil
6          Kualitas baik
7          Bahasa sederhana
Selain memiliki beragam manfaat, radio juga memiliki kelemahan diantaranya:
1.         Mudah tergangu oleh cuaca
2.         Komunikasinya berlangsung satu arah
3.         Terlalu cepat
4.         Kurang autentik
5.         Memilki khalayak yang beragam
6.         Tidak mendetail karna komunikasinya hanya disampaikan secara lisan

7.1     Manajemen Radio
Manajemen adalah rangkaian dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengunakan/ mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Pelaku kegiatan menejemen dikenal dengan istilah manajer. Tujauan kegiatan menejemen adalah uatuk mengetaui apakah pembangunan dan implementasi kegiatan radio dapat direcanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan, sehinga rencana bisnis penyiaran radio dapat dinyatakan layak atau sebaliknya. Fungsi fundamental proses penyiaran radio adalah perencanaan kegiatan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian penyiaran yang dilaksanakan, aspek utama dalam kegiatan menejemen penyiaran radio adalah teknik penyiaran radio yang dilaksanakan, pemasaran, keuangan, organisasi dan lingkungan.

7.2     Program Acara
Kata program berasal dari bahasa inggris “programme” yang berarti acara atau rencana, program adalah segala hal yang ditayangkan media penyiaraan untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian program memiliki pengertian yang sangat luas program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audien tertrik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan oleh media penyiaran. Program dapat dianalogkan dengan produk. Dalam sebuah persaingan radio, dibutuhkan ide-ide kreatif dalam bentuk penyajian atau pun dalam membawakan acara tersebut. Menurut Darmanto(1998;87) acara radio dibedakan menjadi dua bentuk :
a.       On Air
   On Air adalah acara-acara yang penyampaiannya melalalui udara atau mengunakan stasiun radio itu sendiri sebagai medianya.
b.      Off Air
     Off Air adalah acara-acara yang diselenggarakan stasiun radio melalui kegiatan-kegiatan yang besifat lapangan atau mengunakan komunikasi tatap muka antara pihak radio dengan pendengar.
Pemograman merupakan peranan yang sangat penting di stasiun radio, dapat dipahami bahwa setiap stasiun radio haruslah mempunyai format yang jelas. Format radio merupakan ciri khas dari stasiun radio itu sendiri dalam menentukan khalayaknya. Produksi acara adalah mentransfer kata-kata kedalam suara, untuk menjadi hasil nyata dari ide-ide. Ini adalah kreasi seni audio dengan mengkombinasikan suara, music, dan kata-kata menjadi suatu paket acara untuk disiarkan(widiastuti 1992:18) kutipan dari claude hall. Dalam memproduksi sebuah acara media radio berpedoman pada naskah yang dibuat secara khusus untuk setiap program acara. Sebagai sebuah industry, radio mempunyai hasil produksi berupa jasa siaran atau lebih dikenal dengan program acara. Dari jenis-jenis program acara yang disiarkan siaran radio dibedakan menjadi tiga, yaitu Darmanto(1998;35) ;
a.       Siaran kata adalah segala siaran yang isinya dilukiskan dengan kata-kata seperti artikel, dialog, berita dan lain-lain sebagai materi utama bersifat hiburan, pendidikan dan penerangan.
b.      Siaran music adalah segala siaran yang materi utamanya music dan lagu-lagu yang bersifat hiburan.
c.       Siaran iklan adalah segala siaran yang berfungsi sebagai informasi komersial.
Setiap stasiun radio akan selalu menyuguhkan acara yang berkualitas untuk dikonsumsi oleh khalayak. Siaran yang berkualitas, baik dan benar menurut JB wahyudi(1994;5)
a.       Siaran yang berkualitas adalah siaran yang audio visualnya prima
b.      Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya bersifat informative, edukatif, persuasive, akumulatif, dan stimulatif serta sejalan dengan ideology, norma, etika, estetika dan nilai yang berlaku.
c.       Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya diproduksi sesuai dengan sifat fisik medianya.

7.3     Hipotesis
Setiap penelitian memerlukan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti sebuah masalah untuk itu perlu memuat kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang mengambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti(nawawi,1995:39). Radio mendapat julukan ‘kekuasaan kelima’ atau The Fifth estate, setelah pers dianggap sebagai ‘kekuasaan keempat’ dan tiga lembaga lainya adalah eksekutif, legislative dan yudikatif. Ada tiga factor yang mendukung mengapa radio dijuluki kekuasaan kelima, yaitu :
a.       Radio siaran bersifat langsung
Makna langsung sebagai sifat radio siaran ialah bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit.
b.      Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
Bagi radio tidak ada jarak dan waktu; begitu suatu pesan diucapkan oleh seorang penyiar atau orator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak. Bagi radio tidak apa juga jarak ruang, bagai manapun jauhnya sasaran yang dituju radio dapat mencapai nya.
c.       Radio siaran memiliki daya tarik
Terdapat tiga unsure yang menjadi daya tarik radio siaran, yaitu :
·         Kata-kata lisan (spoken words)
·         Musik (music)
·         Efek suara (sound effect)
Dengan dihiasi music dan didukung dengan, seperti suara bintang, hujan atau badai, mobil atau pesawat dan lain-lain, suatu acara yang disajikan radio menjadi hidup. Berdasarkan sifat pendengar radio yang hiterogen, pribadi, aktif dan selektif, itu harus dipergunakan :
·         Kata-kata yang umum dan yang lazim dipakai
·         Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan
·         Kata-kata yang mengesankan
·         Pengulangan kata-kata yang penting
·         Susunan kalimat yang logis, (onong, 1983 : 93)
Radio sebagai salah satu lembaga penyiaran di Indonesia merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan social, budaya, politik dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta control social dan perekat social. Perlu ada aturan jugayang mengatur dan mengawasi lembaga penyiaran yang ada, dalam undang-undang No.32 tahun 2002 terdiri dari 64 pasal.secara umumnya, dalam UU tentang penyiaran ini menyatakan bahwa siaran yang dipancarkan dan diterima secara bersamaan, serentak dan bebas, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap dan prilaku khalayak, maka penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai moral, tata susila budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa.










BAB III
1.1     Metodologi Penelitian













Daftar Pustaka
Berlo, D.K. 1960. The Process of Communication. New
York: Holt Rinehart and Winston Inc.
Effendi, O. U. (1998). Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar
Maju.
Hardjito. 2001. Pola Hubungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemasyarakatan Internet: Suatu Survei Motif
Pemanfaatan Internet Siswa SMU dan SMK DKI Jakarta.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Hunter, C.D. 1997. Uses and Gratification of Project
Aqora.<http://wwwasc.upenn.edu/usr/chunter/
aqora_uses/>
Katz, E., J.G. Blumler, and M. Gurevitch. 1974. Utilization
of mass communication by the individual, The Uses
of Mass Communication, Current Persepectives on The
Gratification Research. Vol. 3 p 19-32, Chapter 1.
McQuail, D. 1991. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Jakarta: Erlangga.
Moris, M. and C. Ogan. 1996. The internet as mass medium.
http://www.ascuse. org/jeme/ vol11/issue4/moris.html
Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
Elektronika. 2001. Indikator Teknologi Informasi dan
Komunikasi Tahun 2001. Jakarta: Pusat Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. <http://www.
apjii.or.id/dokumentasi/arsip/indikator/siti2001.pdf>
Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan
Elektronika. 2002. Indikator Teknologi Informasi dan
Komunikasi Tahun 2002. Jakarta: Pusat Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. <http://www.
apjii.or.id/dokumentasi/arsip/indikator/siti2002.pdf>
Rahmat, J. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja
PT Rosdakarya.
Singarimbun, M. dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian
Survei. Jakarta: LP3ES.